zonamerahnews – Kabar mengejutkan datang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dari ratusan ribu bangunan sekolah di seluruh Indonesia, hanya segelintir yang memenuhi standar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Data ini menjadi tamparan keras bagi kesiapan infrastruktur pendidikan kita dalam menghadapi ancaman bencana.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengungkapkan bahwa dari total sekitar 497.576 bangunan sekolah, hanya sekitar 25 ribu yang tergolong SPAB. "Jumlah ini sangat kecil, hanya sekitar lima persen dari total keseluruhan sekolah," ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Senin (13/10).

zonamerahnews – SPAB sendiri merupakan program penting yang bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi dampak bencana di lingkungan sekolah. Program ini mencakup berbagai aspek, mulai dari struktur bangunan yang kokoh hingga kesiapan siswa dan guru dalam menghadapi situasi darurat.
Lebih lanjut, Muhari menyoroti fakta bahwa banyak sekolah berada di daerah rawan bencana. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah bangunan sekolah di daerah rawan bencana tertinggi, mencapai 1.890 bangunan. Disusul Jawa Tengah dengan 1.833 bangunan dan Jawa Barat dengan 1.529 bangunan.
zonamerahnews – "Bangunan-bangunan ini berisiko tinggi terhadap berbagai jenis bencana, seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir bandang, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perlu dilakukan audit kelayakan yang menyeluruh," tegas Muhari.
Data ini menunjukkan bahwa pemerintah memiliki pekerjaan rumah besar untuk memastikan seluruh fasilitas pendidikan di Indonesia layak pakai. Kelayakan ini tidak hanya sebatas kekuatan struktur bangunan, tetapi juga kemampuan bangunan tersebut untuk menjadi tempat berlindung yang aman bagi para siswa saat terjadi bencana. zonamerahnews.com akan terus mengawal isu ini dan memberikan informasi terkini mengenai upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana.

