zonamerahnews – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, menepis isu adanya muatan politis di balik pembatalan mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, putra dari Jenderal (Purn) Try Sutrisno. Luhut, saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/5), dengan tegas menyatakan, "Ah enggak ada gitu-gituan [muatan politis]. Itu kan bisa aja terjadi. Enggak ada hal yang aneh-aneh kok itu,".
Pernyataan Luhut ini menanggapi beredarnya kabar pembatalan mutasi Kunto dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan) menjadi staf khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Pembatalan tersebut langsung dikaitkan dengan posisi politik Try Sutrisno yang aktif dalam Forum Purnawirawan dan mengajukan delapan tuntutan. Namun, Luhut menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kondisi global yang dinamis. "Kita itu harus kompak, gitu saja sekarang. Ini keadaan dunia begini, ribut-ribut begitu kan kampungan itu," tegasnya.

Pembatalan mutasi Kunto, yang tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554.a/IV/2025 tertanggal 30 April 2025, telah menimbulkan spekulasi. Surat tersebut membatalkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan TNI.
Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa perubahan mutasi tersebut telah melalui pertimbangan matang. Menurutnya, terdapat beberapa posisi perwira tinggi TNI yang belum memungkinkan untuk ditinggalkan. Kristomei juga memastikan bahwa seluruh proses mutasi di lingkungan TNI murni berdasarkan kebutuhan organisasi, Tour of duty/tour of area, dan telah melalui mekanisme sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). Ia menambahkan, "Oleh karena itu, diputuskan untuk menunda atau meralat perubahan tersebut." Penjelasan ini bertujuan untuk mengklarifikasi isu yang beredar dan menegaskan bahwa keputusan tersebut semata-mata didasari oleh kepentingan organisasi dan bukan faktor politik.