zonamerahnews – Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) di Solo, Rabu (16/4), berakhir tanpa kesepakatan. Ratusan massa TPUA telah berkumpul sejak pukul 08.00 WIB di depan Gedung Graha Saba Buana, kediaman keluarga Jokowi, untuk mempertanyakan keaslian ijazah Presiden dari Fakultas Kehutanan UGM. Suasana tegang terasa, mirip dengan suasana Lebaran lalu, dimana antusiasme warga yang ingin bertemu Jokowi sangat tinggi.
Setelah menunggu hampir dua jam, Jokowi akhirnya menerima tiga perwakilan TPUA. Pertemuan tertutup tersebut berlangsung sekitar 20 menit. Perwakilan TPUA, Rizal Fadilah, menjelaskan bahwa mereka mendatangi Jokowi karena UGM menyatakan hanya pemilik ijazah yang berhak menunjukkannya. Namun, permintaan untuk melihat ijazah asli Jokowi ditolak.

Jokowi menegaskan hanya akan menunjukkan ijazahnya jika ada perintah pengadilan. "Tidak ada kewajiban saya untuk menunjukkan data pribadi kepada mereka, dan mereka tidak berwenang mengatur saya," tegas Jokowi. Ia bahkan mengancam akan menempuh jalur hukum atas tuduhan ijazah palsu yang beredar, menganggapnya sebagai fitnah dan pencemaran nama baik.
Menariknya, sebelum pertemuan dengan TPUA, Jokowi sempat menunjukkan ijazahnya kepada sejumlah wartawan dari zonamerahnews.com dan media lain. Namun, ia melarang pengambilan gambar dan meminta wartawan menyerahkan ponsel dan kamera mereka. Jokowi menunjukkan dua map berisi ijazah dari SD hingga SMA, dan ijazah UGM yang menurutnya mirip dengan foto yang beredar di media sosial, meski ia mengaku belum pernah melihat foto tersebut. Ia juga menanggapi pertanyaan mengenai detail ijazah seperti font, nomor ijazah, dan penulisan nama pejabat kampus, dengan menyatakan dirinya hanya penerima ijazah tersebut. Kejadian ini semakin memperkeruh situasi dan menimbulkan pertanyaan publik.