zonamerahnews – Sebuah tradisi unik bernama "Manampuang" (menampung) menjadi sorotan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Tradisi ini berbeda dari biasanya, karena membagikan daging kurban Idul Adha tanpa menggunakan kupon! Bayangkan, ratusan warga di Jorong Aro Kandikia rela berbaris di pinggir jalan, Sabtu (7/6) lalu, untuk mengikuti tradisi turun-temurun ini. Uniknya lagi, tradisi ini hanya ada di Agam dan menjamin semua warga, tua maupun muda, mendapatkan bagian daging kurban.
Arnita (56), warga setempat, menceritakan bahwa tradisi Manampuang sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang mereka. "Kami waktu kecil juga ikut, sampai sekarang masih dilestarikan," ujarnya kepada zonamerahnews.com mengutip Antara. Warga membawa berbagai wadah, mulai dari keranjang, ember, hingga kantong plastik, untuk menampung potongan daging yang dibagikan sepanjang jalan sejauh 100 meter dari Surau Baru Aro Kandikia.

Tahun ini, panitia menyembelih 5 ekor sapi, meningkat dari 3 ekor tahun lalu. Ketua Panitia Kurban, A. Datuk Gadang (71), menjelaskan bahwa tradisi ini sengaja dipertahankan agar semua warga, termasuk yang tak kebagian kupon di tempat lain, tetap mendapatkan daging kurban. "Peserta kurban berasal dari jamaah surau dan warga lokal, total 35 orang," tambahnya.
Dahulu, warga menggunakan daun talas atau pisang sebagai wadah. Namun, kini mereka beralih ke plastik atau keranjang anyaman. Novita, warga lainnya, mengungkapkan bahwa Manampuang bukan sekadar pembagian daging, tetapi juga perekat kebersamaan dan pelestarian kearifan lokal di hari raya Idul Adha. Tradisi ini sungguh unik dan patut diapresiasi, bukan?

