zonamerahnews – Sebuah proyek pembangunan gedung ruang kelas baru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Takalar, Sulawesi Selatan, senilai Rp2,54 miliar ambruk pada Senin (3/11) lalu sekitar pukul 18.00 WITA. Insiden ini terjadi saat proses pengecoran plat lantai dua sedang berlangsung.
Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Supriyadi Alwi, menjelaskan bahwa pengecoran dilakukan bertahap pada tiga segmen lantai. "Pengecoran dilakukan bertahap, segmen satu, dua, dan tiga. Saat pengecoran segmen satu dan dua, tiba-tiba ambruk. Alhamdulillah, segmen ketiga aman," ujarnya pada Jumat (7/11).

Menurut Supriyadi, insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya seorang pekerja yang mengalami luka ringan akibat terjatuh, namun kini sudah pulih dan kembali bekerja. Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan dan menyatakan bahwa spesifikasi teknis serta prosedur kerja telah dilaksanakan sesuai standar.
Meskipun demikian, penyebab pasti ambruknya bangunan masih dalam penyelidikan. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan mengklaim telah mengikuti standar operasional, termasuk metode pengecoran bertahap dari balok ke plat lantai. "Ketiganya menyatakan spesifikasi dan SOP sudah dijalankan secara ketat. Sampai hari ini, kami belum menemukan letak kesalahan teknis yang menyebabkan ambruknya bangunan," jelas Supriyadi.
zonamerahnews – Insiden ini tidak mengganggu jadwal pembangunan. Setelah pembersihan puing dan evaluasi teknis, pekerjaan konstruksi dilanjutkan dengan menegakkan kembali kolom penyangga baru. Proyek ini tetap ditargetkan rampung pada Desember 2025, sesuai jadwal semula.
Pembangunan ruang kelas dua lantai ini didanai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp2,54 miliar. Total, akan ada enam ruang kelas belajar dan fasilitas pendukung seperti toilet dan selasar. "Karena ini program prioritas nasional di bidang pendidikan, target penyelesaian Desember tetap harus tercapai," tegas Supriyadi.

