zonamerahnews – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap sejumlah operasi pertambangan di Sulawesi dan Kalimantan. Aktivitas pertambangan tersebut, menurutnya, mengancam kelestarian gua-gua purba yang menyimpan lukisan sejarah berusia puluhan ribu tahun dan berstatus cagar budaya. Pernyataan ini disampaikan Fadli usai salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6).
Keprihatinan Fadli muncul menyusul polemik izin tambang nikel di Raja Ampat. Ia mengaku tengah memantau dampak pertambangan di berbagai lokasi, khususnya yang berdekatan dengan situs bersejarah. "Di Sulawesi dan Kalimantan, ada penambangan yang mengancam gua-gua purba dengan lukisan-lukisan berusia puluhan ribu tahun," tegas Fadli. Ia menekankan betapa bahayanya ancaman tersebut terhadap warisan budaya bangsa.

Fadli menyatakan telah berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mengambil langkah cepat. Kajian lebih mendalam mengenai sebaran lokasi gua-gua purba juga tengah dilakukan, terutama di Kalimantan. "Secara lisan sudah (berkoordinasi), tapi kita sedang membuat kajian lokasi-lokasi, terutama di Kalimantan," ujarnya.
Sebagai contoh, Fadli menunjuk Gua Sangkurilang di Kalimantan Timur. Di kawasan ini terdapat sekitar 58 gua dengan lebih dari 2.500 lukisan purba yang diperkirakan berusia hingga 40 ribu tahun. Keberadaan pabrik semen di dekat lokasi tersebut menjadi ancaman serius karena berpotensi merusak lingkungan sekitar gua dan mengancam kelestarian lukisan-lukisan bersejarah tersebut. "Di sekitar situ ada pabrik semen, ini yang bisa mengancam karena mengambil sumber yang sama," imbuh Fadli. Pernyataan ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian warisan budaya.

