zonamerahnews – Kecelakaan tragis melibatkan Kereta Api (KA) Bangunkarta dengan sejumlah kendaraan bermotor mengguncang perlintasan sebidang Stasiun Brambanan-Maguwo, Sleman, Yogyakarta, pada Selasa (4/11). Insiden mengerikan ini merenggut nyawa tiga pengendara motor dan menyebabkan empat lainnya, termasuk penumpang mobil, harus dilarikan ke rumah sakit.
Kejanggalan muncul terkait kondisi palang pintu perlintasan yang diduga tidak tertutup saat KA Bangunkarta melintas. Sontak, pertanyaan besar muncul di benak warga dan memicu investigasi mendalam dari PT KAI Daop 6 Yogyakarta.

Berdasarkan rekaman video amatir yang beredar luas, terdengar jelas suara kepanikan warga yang mempertanyakan mengapa palang pintu tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Seorang saksi mata bahkan mengaku melihat palang pintu terbuka lebar saat kereta api melaju kencang, memungkinkan sejumlah kendaraan bermotor nekat menyeberang rel sebelum akhirnya dihantam kereta.
"Untuk kronologis lengkapnya dan juga penyebabnya kami masih menunggu pemeriksaan resmi nanti akan kami informasikan kemudian. Kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati saat akan melintasi perlintasan sebidang," ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogya, Feni Novida Saragih, dalam keterangan resminya.
Atas nama PT KAI, Feni menyampaikan permohonan maaf yang mendalam serta bela sungkawa kepada keluarga korban. Pihaknya saat ini fokus pada penanganan dan pendampingan intensif bagi para korban yang terdampak tragedi ini. Feni juga memastikan bahwa seluruh penumpang dan awak KA Bangunkarta selamat tanpa luka sedikit pun. Kereta api tersebut telah diperiksa dan dinyatakan aman untuk melanjutkan perjalanan.
Kapolsek Prambanan, Kompol Dede Setyarto, menjelaskan bahwa korban luka terdiri dari sopir dan tiga penumpang mobil Calya yang melintas. Sementara itu, ketiga korban meninggal dunia adalah pengendara sepeda motor. Polisi saat ini tengah mendalami secara intensif penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi palang pintu perlintasan saat kejadian berlangsung.
"Yang pasti kita masih dalami proses apakah posisi palang nutup atau tidak, kita masih dalami," tegas Dede.
Kecelakaan bermula saat kereta api dari arah timur menghantam kendaraan bermotor yang melintasi perlintasan sebidang. Menurut informasi awal, sebuah truk sempat melintas rel, disusul oleh mobil Calya merah yang kemudian menjadi korban utama dalam insiden tragis ini. Kasus ini masih dalam penyelidikan mendalam pihak kepolisian dan PT KAI untuk mengungkap penyebab pasti serta pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian yang terjadi.

