zonamerahnews – Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan meluncurkan awan panas guguran sebanyak enam kali pada hari Minggu (2/11). Luncuran awan panas ini mengarah ke barat daya, tepatnya menuju Kali Krasak dan Kali Sat (Putih).
Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, dua kejadian awan panas guguran pertama terpantau pada pukul 11.04 WIB dan 11.11 WIB. Kejadian selanjutnya terjadi pada pukul 14.27, 15.00, 16.08 dan 17.21 WIB.

Jarak luncur awan panas guguran terjauh tercatat mencapai 2,5 kilometer, dengan amplitudo maksimum 59 mm dan durasi 279,5 detik. Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius bagi masyarakat sekitar Merapi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, menjelaskan bahwa suplai magma yang masih berlangsung menjadi pemicu utama terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Pihaknya pun menegaskan bahwa status Gunung Merapi masih berada pada Level III atau Siaga.
Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya dan selalu waspada terhadap bahaya lahar serta awan panas guguran, terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. Area yang berpotensi terdampak meliputi sektor selatan-barat daya (Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng) serta sektor tenggara (Sungai Woro dan Gendol).
Jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak. zonamerahnews – akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.

