zonamerahnews – Jakarta – Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, mengumumkan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI setelah serangkaian insiden tragis menewaskan dua prajurit. Pernyataan ini disampaikan di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (7/10), sebagai respons atas duka mendalam yang menyelimuti perayaan tahun ini.
Evaluasi ini menjadi krusial setelah Praka Marinir Zaenal Mutaqim, anggota Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Den Ipam 1), gugur dalam kecelakaan saat demonstrasi terjun payung pada gelaran sailing pass di Teluk Jakarta, Kamis (2/10). Zaenal, yang merupakan bagian dari tim simulasi tempur, mengalami insiden yang merenggut nyawanya saat mempersiapkan perayaan HUT TNI.

Tragedi kembali terjadi pada Sabtu (4/10), ketika Pratu Johari Alfarizi dari Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad) meninggal dunia akibat terjatuh dari tank saat proses pemindahan di kawasan Monas. Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Fadjar menjelaskan bahwa Johari berada di atas tank yang diangkut kendaraan transporter untuk persiapan acara puncak HUT TNI pada Minggu (5/10). Johari terjatuh dari ketinggian sekitar 4 meter dan mengalami luka parah serta patah tulang, nyawanya tak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit.
Jenderal Tandyo belum merinci aspek-aspek apa saja yang akan dievaluasi secara mendalam. Namun, ia menegaskan bahwa tujuan utama dari evaluasi ini adalah untuk memastikan perayaan-perayaan mendatang dapat berjalan dengan aman, kondusif, dan tanpa menimbulkan korban jiwa. "Kita akan evaluasi (perayaan HUT TNI)," tegasnya, menunjukkan komitmen TNI untuk belajar dari kejadian pahit ini dan meningkatkan standar keselamatan dalam setiap kegiatan.
Evaluasi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan, serta memastikan bahwa setiap perayaan HUT TNI dapat berlangsung dengan khidmat dan aman bagi seluruh personel yang terlibat.

