zonamerahnews – Aksi dukungan untuk Palestina yang digelar di Jakarta mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil peran krusial dalam menghentikan dugaan genosida dan tindakan terorisme yang dilakukan Israel di wilayah Palestina. Desakan ini muncul menjelang pidato Prabowo di Sidang Umum PBB pada 23 September mendatang.
Free Palestine Network (FPN) secara terbuka menyerukan agar Prabowo memimpin upaya global untuk mengakhiri kekerasan di Palestina. "FPN menyerukan kepada Bapak Prabowo untuk memimpin dunia menghentikan genosida di Palestina," tegas Sekretaris Jenderal FPN, Furqan AMC, dalam keterangannya pada Minggu (21/9).

Furqan menekankan perlunya tindakan segera untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza. Ia menyoroti jumlah korban jiwa yang terus meningkat akibat operasi militer Israel.
"Hasil riset akademis Professor Richard Hil dan Dr. Gideon Polya, korban tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023 sebenarnya telah mencapai angka 680 ribu orang dan 380 ribu di antaranya adalah anak di bawah lima tahun (balita)," ungkapnya.
Furqan menilai pidato Prabowo di markas PBB memiliki nilai strategis, terutama dalam menjalankan amanat konstitusi untuk menghapuskan penjajahan di seluruh dunia. Ia menyatakan bahwa kepemimpinan Indonesia sangat dibutuhkan untuk menghentikan dugaan genosida oleh Israel di Palestina, mengingat kurangnya tindakan nyata dari negara-negara Arab di kawasan tersebut.
"Sesungguhnya Indonesia punya modal sejarah sebagai pelopor dan inspirator dunia ketika 40 negara lebih merdeka dari kolonialisme setelah terinspirasi Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung," imbuhnya.
Prabowo dijadwalkan untuk menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan dimulai pada 22 September 2025. Ia akan menjadi pembicara ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat. Selain berpidato, Prabowo juga direncanakan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia.

