zonamerahnews – Denpasar, Bali – Pasca banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Bali, pemerintah mengambil langkah cepat dengan membuka kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung untuk menampung sampah yang terbawa arus. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, telah memberikan instruksi langsung kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk segera menangani tumpukan sampah tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun, diperkirakan ada sekitar 210 ton sampah yang hanyut dan menumpuk akibat banjir. Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius, mengingat TPA Suwung sendiri sebenarnya sudah dalam proses penutupan secara bertahap.

"Karena ini kondisi darurat bencana, kami memberikan waktu kepada Bapak Gubernur untuk menyelesaikan penanganan sampah ini maksimal satu bulan. Jumlahnya cukup signifikan, mencapai sekitar 210 ton," ujar Menteri Siti saat konferensi pers di Denpasar, Sabtu (13/9).
Keputusan membuka kembali TPA Suwung diambil sebagai solusi sementara untuk mengatasi masalah sampah yang mendesak ini. Pemerintah menyadari bahwa penanganan sampah pasca-bencana membutuhkan tindakan cepat dan terkoordinasi.
Meskipun TPA Suwung seharusnya sudah tidak lagi menerima sampah organik sejak 1 Agustus lalu, dalam kondisi darurat ini, semua jenis sampah yang terbawa banjir diizinkan masuk tanpa proses pemilahan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pembersihan dan mengurangi risiko penyebaran penyakit.
Pemerintah pusat juga mendorong Pemerintah Provinsi Bali untuk segera merealisasikan pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy) di TPA Suwung. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah sampah di Bali.
Sebagai informasi, TPA Regional Sarbagita Suwung direncanakan akan ditutup permanen pada akhir Desember 2025. Keputusan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait penghentian pengelolaan sampah sistem open dumping.
Banjir yang melanda Bali pada 10 September lalu telah menyebabkan dampak yang signifikan. Selain kerusakan infrastruktur, banjir juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Data terakhir mencatat 17 orang meninggal dunia dan 5 orang masih dalam pencarian.
Pembukaan kembali TPA Suwung diharapkan dapat membantu mempercepat proses pemulihan pasca-bencana dan mencegah timbulnya masalah kesehatan akibat tumpukan sampah. Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan membangun Bali yang lebih bersih dan sehat.