zonamerahnews – Rencana akuisisi kapal induk Giuseppe Garibaldi dari Italia oleh TNI AL menuai sorotan. Pakar pertahanan, Fauzan Malufti, mengingatkan agar pembelian ini didasari kebutuhan riil, bukan sekadar kebanggaan semata.
Fauzan menekankan, keputusan mengakuisisi kapal induk bekas Angkatan Laut Italia ini harus mempertimbangkan beberapa aspek krusial. "Rencana pembelian Garibaldi harus benar-benar didasari oleh kebutuhan nyata di lapangan dan juga kemampuan kita untuk mengoperasikannya, jika memang jadi akan dibeli, bukan dibeli hanya karena pride atau alasan lainnya," tegasnya saat dihubungi zonamerahnews.com, Kamis (11/9) malam.

Harga menjadi perhatian utama, termasuk biaya perbaikan dan modifikasi yang mungkin diperlukan. Lebih lanjut, Fauzan mempertanyakan kesiapan TNI AL dalam mengoperasikan kapal induk tersebut, mulai dari sumber daya manusia, biaya perawatan, bahan bakar, persenjataan, hingga ketersediaan pangkalan yang memadai.
"Kemudian konsep operasi, apakah TNI AL memang butuh kapal induk dan butuhnya sekarang?" tanyanya. Menurutnya, transparansi dari TNI AL dan Kementerian Pertahanan terkait rencana ini sangat penting agar publik dapat menilai secara objektif.
Usia kapal yang sudah tua dan statusnya sebagai kapal bekas juga menjadi pertimbangan penting. Fauzan mengingatkan, publik saat ini sangat kritis terhadap belanja pemerintah yang dianggap tidak produktif dan mahal.
Pengalaman Thailand dengan kapal induk HTMS Chakri Naruebet, menurut Fauzan, menjadi pelajaran berharga. Kapal tersebut tidak dapat dioperasikan secara maksimal dan lebih banyak menghabiskan waktu di pelabuhan. "Intinya jangan dipaksakan karena nanti manfaat dan fungsinya bisa lebih sedikit dibanding biaya yang harus dikeluarkan. Bisa jadi lebih baik anggarannya digunakan untuk keperluan lain seperti menambah jumlah kapal fregat," sarannya.
Sebelumnya, TNI AL telah mengonfirmasi rencana akuisisi kapal induk Giuseppe Garibaldi. Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Tunggul, menyatakan bahwa kapal ini diharapkan dapat menjadi bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dan digunakan untuk operasi militer maupun non-militer.
Direktur penjualan bisnis Angkatan Laut Fincantieri, Mauro Manzini, mengungkapkan bahwa Giuseppe Garibaldi mampu mengoperasikan berbagai drone, helikopter, pesawat sayap tetap, hingga aset amfibi. "Kapal ini juga punya kemampuan yang terbukti dalam operasi kemanusiaan dan bantuan bencana," ujarnya.