zonamerahnews – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan Halte Transjakarta "Jaga Jakarta" di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/9), sebagai simbol persatuan pasca-kerusuhan. Halte yang sebelumnya dikenal sebagai Senen Sentral ini sempat menjadi sasaran amuk massa dalam demonstrasi dua pekan lalu.
Pramono menjelaskan bahwa perubahan nama ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah pengingat bagi seluruh warga Jakarta agar kejadian serupa tidak terulang. "Nama ‘Jaga Jakarta’ ini menegaskan bahwa menjaga kota ini adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Ia mengapresiasi kepedulian dan gotong royong warga Jakarta yang dengan cepat memulihkan kondisi kota pasca-demo. "Berkat kerja sama semua pihak, Jakarta kembali normal dalam waktu singkat, termasuk layanan Transjakarta yang kembali beroperasi penuh," imbuhnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) atas bantuan perbaikan jembatan penyeberangan orang (JPO) dan fasilitas pendukung lainnya di kawasan Senen, serta kepada Polda Metro Jaya atas pengamanan.
Kementerian PU menargetkan perbaikan lift dan aksesibilitas JPO rampung pada Desember 2025. Sementara itu, halte telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti area ibadah, toilet, dan ruang usaha kecil.
"Seluruh fasilitas pendukung halte sudah siap, sementara untuk JPO dan lift akan segera diselesaikan oleh Kementerian PU," kata Pramono.
Biaya perbaikan fasilitas di Senen dan Polda Metro Jaya diperkirakan mencapai Rp19-20 miliar, ditanggung oleh Kementerian PU. Pembangunan halte sendiri dikerjakan langsung oleh PT Transjakarta.
"Dengan diresmikannya Halte Jaga Jakarta, diharapkan masyarakat terus menjaga ibu kota bersama-sama, menjadikan Jakarta aman, nyaman, dan membanggakan," pungkas Pramono.