zonamerahnews – Kabar duka menyelimuti keluarga Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta. Di tengah kesedihan mendalam, keluarga dengan lapang dada menerima kepergian Rheza sebagai sebuah musibah. Pernyataan ini tertuang dalam surat yang dibuat secara sukarela sebagai bagian dari prosedur pengambilan jenazah di rumah sakit.
Yoyon Surono, ayahanda Rheza, menegaskan bahwa surat pernyataan tersebut murni inisiatif keluarga, tanpa tekanan dari pihak kepolisian. "Bukan dari saran dari sana (kepolisian). Di awal kita itu sudah berkomitmen bahwa ini tidak akan ada otopsi," ujarnya saat ditemui di kediamannya di Mlati, Sleman, Selasa (2/9). Keputusan ini diambil demi menghindari kesalahpahaman antara keluarga dan pihak-pihak terkait.

Rheza, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, meninggal dunia pada Minggu (31/8) dengan luka-luka di tubuhnya. Sebelum wafat, ia dikabarkan mengikuti aksi di sekitar Mapolda DIY, Sleman. Keluarga telah mengikhlaskan kepergian Rheza dan tidak akan menempuh jalur hukum. Yoyon berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan situasi segera kondusif. "Saya kadang masih belum percaya anak saya sudah nggak ada, intinya saya nggak ingin proses hukum. Saya ingin Rheza tenang," tuturnya dengan pilu.
Sementara itu, Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono mempertanyakan anggapan adanya tekanan dari kepolisian terkait surat pernyataan keluarga. Ia justru mengungkapkan bahwa pihak keluarga menolak autopsi saat polisi hendak memintanya. "Pada saat kejadian kami meminta untuk dilakukan otopsi, tapi keluarga menolak," jelas Anggoro.
Anggoro juga mengklaim bahwa anggotanya sempat menyelamatkan Rheza saat aksi di sekitar Mapolda DIY. "Jadi korban itu diambil dari TKP, dibawa ke dalam untuk diselamatkan karena kondisinya dalam keadaan lemah," ungkapnya. Rheza sempat ditangani tim dokter kepolisian sebelum dilarikan ke RSUP Dr Sardjito menggunakan ambulans pinjaman. Sayangnya, nyawa Rheza tak tertolong.
Polda DIY saat ini tengah melakukan penyelidikan internal untuk mengusut penyebab kematian Rheza. "Kami sudah perintahkan untuk melakukan pendalaman penyelidikan. Ada tim dari Jakarta yang melakukan pendalaman terkait dengan kejadian yang dialami mahasiswa Amikom," tegas Anggoro. Polisi akan mendalami berbagai petunjuk, termasuk video viral aksi dan keterangan keluarga soal temuan bekas sepatu PDL di tubuh Rheza.

