zonamerahnews – Gelombang kecaman atas dugaan tindakan represif aparat terhadap mahasiswa di Bandung terus bergulir. Aksi solidaritas dan pernyataan sikap bermunculan dari berbagai elemen mahasiswa, mulai dari BEM se-UI hingga KM ITB, menyuarakan keprihatinan dan tuntutan atas kejadian yang menimpa mahasiswa di Unisba dan Unpas.
KM ITB menggelar aksi seribu lilin di Amphiteater ITB Jatinangor sebagai bentuk duka dan perlawanan terhadap tindakan represif aparat. Aksi ini diikuti oleh mahasiswa dan civitas akademika ITB sebagai wujud solidaritas. Presiden KM ITB, Farrel Faiz Firmansyah, dalam keterangan tertulisnya, mengecam tindakan represif pemerintah dan aparat serta menuntut evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pemerintah. KM ITB juga mendesak reformasi institusi keamanan, peninjauan kembali kebijakan yang berpihak pada rakyat, serta penghentian pola komunikasi publik yang buruk.

Aliansi BEM se-UI juga menggelar aksi pernyataan sikap di Tugu Makara, kampus UI Depok. Mereka menuntut pertanggungjawaban Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, DPR RI, TNI, POLRI, dan seluruh elite politik atas gejolak yang terjadi di Indonesia. Aliansi BEM se-UI menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya sembilan orang korban aksi dan mengecam keras tindakan represif aparat yang menyebabkan jatuhnya korban. Mereka juga menolak kebijakan pembungkaman informasi yang tertuang dalam surat KPID dan menegaskan peran mahasiswa sebagai penjaga demokrasi.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan, dalam konferensi pers, menyatakan bahwa tindakan aparat telah sesuai dengan aturan yang berlaku. Ia merujuk pada Perkap Kapolri terkait tata cara penanganan unjuk rasa dan penggunaan gas air mata. Kapolda juga menegaskan bahwa tindakan tegas dilakukan karena adanya indikasi anarkis dan pelemparan batu yang membahayakan petugas dan masyarakat.
Gelombang demonstrasi ini dipicu oleh kekecewaan publik atas berbagai isu, termasuk kenaikan tunjangan DPR RI dan tewasnya pengemudi ojek online akibat insiden dengan kendaraan taktis Brimob. Presiden Prabowo Subianto telah berjanji untuk merespons aspirasi rakyat dan memastikan pencabutan sejumlah fasilitas anggota DPR. Namun, ia juga memperingatkan adanya gejala makar dan terorisme dalam kerusuhan belakangan ini.

