zonamerahnews – Suasana "Nganjang Ka Rakyat" di Desa Sukamandijaya, Subang, Rabu (28/5), mendadak memanas. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tersulut emosi hingga mengamuk. Penyebabnya? Sejumlah warga membentangkan spanduk penolakan penjualan klub sepak bola Persikas Subang. Insiden ini terekam dan viral di media sosial.
"Siapa kamu? Turunkan spanduknya, jangan sok jago di situ kamu. Enggak mikir kamu! Ini bukan forum Persikas, ini forum saya dengan rakyat, mikir kamu punya otak kamu. Ngaku anak muda, ngaku berpendidikan, enggak punya otak!" teriak Dedi Mulyadi, seperti terlihat dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.

Kejadian ini bermula saat Dedi tengah berdiskusi dengan seorang ibu yang ditinggal suami dan harus menghidupi empat anaknya dengan memungut botol bekas. Di tengah kesedihan dan empati yang terbangun, tiba-tiba muncul teriakan dan spanduk penolakan penjualan Persikas.
"Di saat air mata jatuh karena rasa empati pada derita seorang ibu, mereka malah berteriak yel-yel soal Persikas! Sikap ini tidak beradab, menempatkan masalah tidak pada tempatnya. Mereka mengabaikan derita warga di depan mata demi membela klub kesayangannya," ungkap Dedi Mulyadi menjelaskan kemarahannya.
Dedi menyadari bahwa insiden ini mungkin akan dipelintir. Namun, ia menegaskan bahwa mendidik rakyat jauh lebih penting baginya daripada popularitas atau elektabilitas. "Kemarahan saya mungkin akan diframing sebagai pemimpin emosional. Biarkan saja, yang penting rakyat terdidik," tegasnya. Insiden ini pun menjadi sorotan dan menimbulkan perdebatan di masyarakat.

