zonamerahnews – Polda Sumatera Utara (Sumut) berhasil membongkar jaringan premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) dalam Operasi Pekat Toba 2025. Selama kurun waktu 1 hingga 14 Mei, sebanyak 1.130 orang berhasil diringkus! Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Rony Samtana, mengungkapkan operasi ini merupakan perintah langsung Presiden dan Kapolri untuk memberantas premanisme yang mengganggu iklim investasi dan ketertiban umum di Sumut.
Dari total jumlah tersebut, 178 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam 136 kasus berbeda. Sisanya, sebanyak 952 orang, mendapatkan pembinaan. Barang bukti yang disita pun cukup fantastis: uang tunai Rp61 juta, 27 senjata tajam, 8 sepeda motor, puluhan atribut parkir liar, hingga bendera ormas. Kasus yang terungkap didominasi oleh pungutan liar (839 kasus), diikuti pemerasan (42 kasus), penganiayaan (64 kasus), dan berbagai tindak kejahatan lainnya.

Rony menegaskan komitmen Polda Sumut untuk menindak tegas setiap laporan terkait premanisme. Dukungan masyarakat dan media, menurutnya, sangat krusial dalam keberhasilan operasi ini. Lebih lanjut, Staf Ahli Kemenko Polkam, Irjen Pol Desman Sujaya Tarigan, mengumumkan pembentukan Satgas Penanggulangan Premanisme Ormas lintas kementerian, TNI, Polri, dan pemerintah daerah. Satgas ini akan bekerja secara preventif dan represif untuk menciptakan rasa aman dan mendukung investasi.
Bukan hanya di Sumut, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) juga berhasil menangkap 118 preman dari 120 target operasi. Dari jumlah tersebut, 64 orang ditahan, sementara 54 lainnya mendapat pembinaan. Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menjelaskan operasi ini bertujuan menekan angka kriminalitas, termasuk premanisme, narkoba, prostitusi, dan judi. Polda Sulsel berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk premanisme yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.

