zonamerahnews – Aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 1 Mei 2025 di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, berakhir ricuh. Sekitar pukul 17.15 WIB, polisi terpaksa membubarkan paksa sebagian massa aksi setelah sejumlah oknum melakukan pelemparan dan pembakaran ban. Zonamerahnews.com belum bisa memastikan apakah pelaku berasal dari kelompok demonstran utama.
Situasi sempat memanas ketika beberapa orang melempari Gedung DPR dan membakar ban di depan gerbang. Polisi langsung merespon dengan mengerahkan water cannon. Di sisi lain, massa di sebelah barat gerbang juga melempari petugas dengan botol, batu, dan kembang api. Aparat keamanan kembali menggunakan water cannon dan barikade untuk memukul mundur massa yang melawan. Namun, perlawanan perlahan mereda dan sekitar pukul 17.37 WIB situasi mulai kondusif. Massa mulai bergerak mundur, sebagian menuju arah Gerbang Pemuda, Senayan.

Aksi May Day di depan DPR diinisiasi Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), yang terdiri dari berbagai organisasi buruh, termasuk KASBI, KPBI, AJI, FKI, KPR, dan KPA. Aksi yang dimulai pukul 10.00 WIB ini mengangkat tema "Kapitalisme, Oligarki, dan Militerisme Musuh Kelas Pekerja," dengan tuntutan utama: pencabutan UU Cipta Kerja dan peraturan turunannya, pengesahan RUU Ketenagakerjaan pro-buruh, pengesahan RUU PRT, penghentian penggusuran, penghentian proyek strategis nasional yang merusak lingkungan, dan pencabutan UU TNI.
Perlu dicatat, aksi ini berbeda dengan peringatan May Day di Monas yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah pejabat negara, serta diikuti massa buruh dari KSPI, KSBSI, dan KSPSI. Polda Metro Jaya sendiri telah mengerahkan 13.252 personel gabungan untuk mengamankan seluruh kegiatan May Day.