zonamerahnews – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menanggapi santai riuhnya penolakan terhadap usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto. Menurutnya, perbedaan pendapat dalam negara demokrasi adalah hal yang wajar.
Bahlil menegaskan bahwa Soeharto memiliki peran penting dalam pembangunan Indonesia selama 32 tahun masa kepemimpinannya. Ia mengajak semua pihak untuk menghormati jasa-jasa Soeharto, terutama dalam menyelamatkan Indonesia dari inflasi parah, membangun swasembada pangan dan energi.

Selain itu, Bahlil juga menyoroti peran Soeharto sebagai pendiri Golongan Karya (Golkar) yang turut serta dalam melawan ideologi komunisme yang dianggapnya ingin mengganti Pancasila. "Kita tidak bisa melupakan apa yang dilakukan Pak Harto selama 32 tahun itu sesuatu yang luar biasa," ujarnya di Istana Kepresidenan Jakarta.
Usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto memang menuai kontroversi. Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) menyatakan kekecewaannya atas usulan tersebut. Namun, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tetap optimis nama-nama pahlawan nasional baru dapat diumumkan sebelum Hari Pahlawan 10 November 2024.
Bahlil sendiri berpendapat bahwa tidak ada manusia yang sempurna, semua memiliki kelebihan dan kekurangan. "Kalau kita mau bicara tentang manusia yang sempurna, kesempurnaan itu cuma Allah SWT. Semua ada plus minus," pungkasnya.

