zonamerahnews – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini masih menunggu hasil kajian mendalam dari pemerintah pusat terkait rencana ambisius pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall di wilayah utara Pulau Jawa. Proyek monumental ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi ancaman banjir rob yang semakin mengkhawatirkan di pesisir Jakarta.
Alfan Widyastanto, Ketua Subkelompok Perencanaan Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung dan melaksanakan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait proyek strategis ini. "Berkaitan dengan proyek tanggul laut raksasa ini, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta masih menunggu kajian lebih rinci yang saat ini berada di Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU)," jelas Affan saat dihubungi awak zonamerahnews.com.

Pembangunan tanggul laut raksasa ini merupakan bagian integral dari proyek national capital integrated coastal development (NCICD) Fase B. Saat ini, fokus utama masih pada NCICD Fase A yang berlokasi di pesisir pantai dan muara sungai. Progres pembangunan tanggul pengaman pantai NCICD Fase A terus berjalan. Hingga September 2025, tercatat sepanjang 9,4 km tanggul pengaman pantai telah berhasil direalisasikan dari total trase kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepanjang 28,279 km, berdasarkan MoU per Juni 2025.
"Dengan demikian, maka terdapat 11,5 km tanggul dari total 39 km trase kritis masih terus dikerjakan pembangunannya," imbuh Affan. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan pembangunan NCICD merupakan kolaborasi antara Pemerintah Pusat melalui Kementerian PU dan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air. Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta fokus pada pengerjaan NCICD Fase A di area pengaman pantai, garis pantai, dan muara kali.
Pembangunan tanggul pantai sebagai bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development Fase A ini bertujuan untuk mengatasi banjir rob di pesisir Jakarta dan diproyeksikan rampung pada tahun 2030.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyinggung proyek pembangunan tanggul laut raksasa ini dalam pidatonya di Sidang Umum PBB. Prabowo memperkirakan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 480 kilometer ini akan memakan waktu hingga 20 tahun. Ia menekankan bahwa tidak ada pilihan lain bagi Indonesia untuk mengatasi dampak perubahan iklim, mengingat kenaikan permukaan laut di pesisir utara Jakarta terus meningkat setiap tahunnya.

