zonamerahnews – Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar tengah mengusut tuntas kasus kematian seorang siswa kelas 6 SD yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh tiga pelajar lainnya. Peristiwa tragis ini menggemparkan warga Makassar dan menjadi sorotan publik. Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, AKP Hamka, mengungkapkan bahwa penyelidikan bermula dari laporan orang tua korban terkait meninggalnya sang anak.
Saat ini, tim penyidik tengah bekerja keras mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi guna mengungkap kronologi lengkap kejadian. AKP Hamka menegaskan bahwa setiap informasi yang diberikan keluarga korban akan diverifikasi dan dicocokkan dengan fakta di lapangan. Proses penyelidikan ini meliputi pemeriksaan menyeluruh terhadap semua informasi yang diterima.

Selain itu, polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban yang saat ini ditangani oleh tim Forensik Dokpol Polda Sulsel. Hasil autopsi ini sangat krusial untuk mengungkap penyebab pasti kematian dan memperkuat bukti-bukti dalam penyelidikan.
Di tengah duka mendalam yang menyelimuti keluarga korban, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), memberikan pendampingan dan bantuan sosial. Ketua TRC PPA Pemkot Makassar, Makmur, menyatakan bahwa bantuan tersebut meliputi konseling dan koordinasi dengan Dinas Sosial mengingat kondisi ekonomi keluarga korban yang kurang mampu.
Kejadian ini juga menjadi catatan penting bagi Dinas Pendidikan Makassar untuk meningkatkan sosialisasi bahaya kekerasan terhadap anak di sekolah-sekolah. Makmur menyayangkan peristiwa ini dan menekankan perlunya kolaborasi yang lebih erat antara Dinas Pendidikan dan UPT PPA dalam memberikan edukasi pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah. Semoga kasus ini segera terungkap dan keadilan dapat ditegakkan.

