zonamerahnews – Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, membuat pernyataan mengejutkan sekaligus menghibur dalam sebuah acara di UGM, Yogyakarta. Ia blak-blakan soal riwayat pendidikannya yang tak sampai selesai di dua universitas ternama. Namun, dengan bangga, ia memamerkan deretan gelar profesor kehormatan yang dimilikinya.
Dalam acara Workshop ‘Pengelolaan Biodiversitas dan Penguatan HKI untuk Masa Depan Berkelanjutan: Sinergi UGM-BRIN’ di Balai Senat UGM (1/10), Megawati, yang hadir sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, berkelakar soal alasannya tak kuliah di UGM. "Saya lahir di Jogja, ngapain kuliah lagi di Jogja, nanti saya kuper," ujarnya disambut tawa hadirin.

Megawati memilih Unpad dan UI, namun tak menamatkan keduanya karena kesibukan politik. Ia bercerita tentang Profesor Fuad Hassan yang menyebutnya pintar dan memiliki "photographic memory".
"Orang-orang researcher, orang-orang pinter itu tidak menganggap saya bodoh, jadi saya kenalkan nama saya, gitu keren deh, sama gelar-gelar yang saktumpuk ini," kata Megawati. "Saya sendiri yang heran, ngopo kok akeh men (kenapa kok banyak sekali), tapi enggak ada pemalsuan lho ini," tegasnya.
Selain soal gelar, Megawati juga mengkritisi narasi sejarah soal penjajahan Belanda 3,5 abad. Ia mempertanyakan bukti sejarahnya dan mengajak generasi muda berpikir kritis. Ia juga meragukan jumlah pasti pulau di Indonesia yang disebut 17 ribu, dan meminta penghitungan ulang karena perubahan iklim.
Megawati menekankan pentingnya Deklarasi Djuanda, yang menjamin pulau yang tenggelam pun tetap menjadi bagian wilayah NKRI. "Nantinya tidak ada pulau yang dinyatakan sebagai tenggelam meskipun tertutup (air). Karena apa, secara politically, kalau sudah hilang maka garis batas (wilayah) itu bisa maju atau bisa terus mundur," pungkasnya.

