zonamerahnews – Koalisi Masyarakat Sipil menggelar aksi peringatan satu bulan wafatnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas akibat insiden tragis terlindas mobil rantis Brimob Polda Metro Jaya. Aksi ini digelar di Pejompongan, Jakarta Pusat, tepat di lokasi kejadian nahas yang merenggut nyawa Affan pada 28 Agustus lalu.
Aksi peringatan ini diisi dengan penyalaan lilin sebagai simbol duka dan harapan akan keadilan. Para peserta aksi juga membawa poster berisi tuntutan agar aparat menghentikan segala bentuk kekerasan dan penculikan terhadap masyarakat sipil.

Koordinator KontraS, Dimas Arya Bagus Saputra, dalam orasinya menyampaikan bahwa aksi ini adalah bentuk penolakan terhadap lupa dan pengingat bagi pemerintah yang dinilai masih abai terhadap penegakan HAM dan hukum yang sejati.
"Kita semua di sini adalah barisan yang menolak lupa bahwa pemerintah masih abai terhadap penegakan HAM, perlindungan HAM, serta penegakan hukum yang sejati," tegas Dimas.
Aksi simbolik ini juga menjadi pengingat atas tindakan brutal aparat yang masih terus berulang. Dimas menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada perubahan signifikan dari pemerintah yang berpihak kepada rakyat. Ia menilai banyak kebijakan negara yang hanya menguntungkan kelompok elit tertentu.
"Tidak ada perubahan-perubahan mendasar dari perilaku negara. Bahkan cenderung kemudian mendorong pada negara yang fasis, otoriter," ujarnya.
Para peserta aksi berharap, dengan kegiatan ini, nilai-nilai demokrasi dapat terus diperkuat dan menjadi pengingat bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan hak-hak masyarakat sipil.
Affan Kurniawan sendiri tewas saat sedang bekerja sebagai pengemudi ojek online dan tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang terjadi pada saat itu. Kasus ini menjadi sorotan publik dan memicu kecaman terhadap tindakan aparat yang dianggap berlebihan.

