zonamerahnews – Pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo akhirnya angkat bicara terkait penyebab ambruknya musala yang menelan korban jiwa pada Senin (29/9). Insiden tragis yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB itu juga menyebabkan puluhan santri lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan intensif.
Abdus Salam Mujib, pengasuh Ponpes Al Khoziny, menjelaskan bahwa musala tersebut sedang dalam tahap pengecoran akhir di bagian atap. "Ini pengecoran yang terakhir saja, itu jebol," ungkapnya, seperti dikutip dari detikJatim. Proses pembangunan sendiri sudah berjalan cukup lama, sekitar 9 hingga 10 bulan. Diduga kuat, pengecoran yang dilakukan secara penuh dan tergesa-gesa menjadi penyebab utama ambruknya bangunan.

Salah seorang santri yang selamat, Muhammad Rijalul Qoib (13), membenarkan bahwa pengecoran dilakukan di lantai 4 atau atap musala. "Awalnya ada yang bocor, mau ngecor paling atas, nah terus itu langsung full tidak diisi setengah, jadi bahan-bahan di bawahnya tidak kuat," jelas Rijalul. Musala tersebut rencananya akan dibangun tiga lantai, namun sudah difungsikan untuk kegiatan santri seperti salat berjamaah dan mengaji.
Saat kejadian, Rijalul mendengar suara material jatuh dan retakan yang semakin lama semakin keras. "Akhirnya [material] jatuh di atas, lantai lain juga jatuh," tuturnya. Tim SAR Surabaya mencatat, empat korban berhasil dievakuasi dari reruntuhan dengan kondisi luka-luka. Sementara itu, banyak korban lainnya masih terjebak di dalam reruntuhan.
Korban selamat lainnya dilarikan ke tiga rumah sakit di Sidoarjo, yaitu RS Notopuro, RS Delta Surya, dan RS Siti Hajar, untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti ambruknya musala tersebut.

