zonamerahnews – Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak menyerah dalam upaya menemukan tiga korban yang masih hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. Meskipun operasi SAR resmi telah ditutup, semangat pencarian terus berkobar dengan melibatkan lebih dari seratus personel kepolisian.
Irjen Pol Rudi Darmoko, Kapolda NTT, menegaskan komitmennya untuk membantu warga Nagekeo yang masih berduka. "Pencarian mandiri ini melibatkan personel dari Polda NTT, Polres Nagekeo, dan Polres Ende. Totalnya lebih dari 100 orang," ujarnya saat mengunjungi lokasi bencana di Desa Sawu, Nagekeo, Selasa (16/9).

Tim gabungan Polri akan bekerja sama dengan warga setempat, menyisir area-area yang belum terjamah selama operasi SAR sebelumnya. Beberapa tim akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan di lapangan untuk memaksimalkan efektivitas pencarian.
"Kita bantu warga yang anggota keluarganya masih belum ditemukan, masih hilang, tentunya berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat dan juga rekan-rekan dari TNI," imbuh Rudi.
Untuk mendukung proses pencarian, berbagai peralatan telah disiapkan, termasuk alat berat dan peralatan SAR dari Polda NTT dan Brimob. Anjing pelacak (K9) dari Mabes Polri dan Polda NTT juga akan diterjunkan untuk membantu menemukan jejak korban.
Selain fokus pada pencarian, Polda NTT juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak bencana. Bantuan berupa bahan makanan, genset, kabel listrik, lampu penerangan, obat-obatan, dan BHP telah disalurkan melalui jalur udara dan laut.
Irjen Pol Edy Murbowo, Kakorbinmas Baharkam Polri, menyampaikan rasa duka dan prihatin atas bencana yang menimpa Nagekeo. "Polri turut berduka dan prihatin atas bencana yang menelan korban jiwa dan ada yang masih hilang," ujarnya.
Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere telah menutup operasi SAR pada Senin (15/9). Namun, tiga warga Desa Sawu, yaitu Mariano Tom Busa Jago (29), Sebastiana alias Estin So’o (42), dan Desiderius Geraldi (6 bulan), masih dinyatakan hilang.
Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada Selasa (9/8) dinihari telah menyebabkan lima orang meninggal dunia dan merusak sejumlah infrastruktur. Polda NTT berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan bantuan kepada warga Nagekeo hingga situasi kembali normal.