zonamerahnews – Jakarta – Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, dengan tegas membantah kabar yang beredar mengenai keretakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo. Penegasan ini disampaikan di sela-sela Kongres ke-3 Projo yang berlangsung di Jakarta, Minggu (2/11). Budi Arie menyayangkan framing berita yang seolah-olah mengesankan Projo telah memutuskan hubungan dengan Jokowi.
Budi Arie menekankan bahwa eksistensi Projo tidak dapat dipisahkan dari perjalanan politik Jokowi di tingkat nasional. Ia meminta media untuk tidak mencoba mengadu domba antara Projo dan Jokowi. "Sejarah Projo adalah sejarah Bapak Jokowi, dari 2014 sampai 2024," tegasnya.

Lebih lanjut, Budi Arie mengungkapkan bahwa komunikasi antara dirinya dan Jokowi masih terjalin dengan baik. Salah satu contohnya adalah diskusi mengenai wacana perubahan lambang Projo. "Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Bapak Jokowi. Perubahan logo adalah bagian dari transformasi organisasi Projo untuk menjawab tantangan zaman," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa lambang Projo yang baru akan dipilih melalui sayembara, dengan harapan partisipasi publik dapat menghasilkan logo yang representatif. Dengan pernyataan ini, Projo ingin menegaskan bahwa soliditas mereka dengan Jokowi tetap terjaga dan isu keretakan hubungan hanyalah spekulasi yang tidak berdasar.

