zonamerahnews – Kasus salah tangkap yang menimpa Ketua DPD Partai NasDem Sumatera Utara, Iskandar ST, memasuki babak baru. Propam Polda Sumut kini tengah memeriksa intensif empat oknum anggota Polrestabes Medan yang diduga terlibat langsung dalam insiden penangkapan tersebut.
Kompol Siti Rohani, Kasubbid Penmas Polda Sumut, membenarkan adanya pemeriksaan terhadap keempat anggota polisi tersebut. "Benar, ada empat anggota yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polda Sumut terkait insiden tersebut," ungkapnya kepada zonamerahnews.com, Jumat (17/10).

Siti Rohani meluruskan bahwa tindakan anggotanya saat itu bukan merupakan penangkapan, melainkan upaya untuk mengklarifikasi data. "Tujuan awal petugas adalah untuk memastikan data, karena ada kesamaan nama antara Iskandar ST dengan terduga pelaku kasus judi online (Judol)," jelasnya.
Namun, kronologi kejadian yang dialami Iskandar ST sungguh mengejutkan. Saat berada di dalam pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 193 rute Kualanamu – Soekarno Hatta, ia tiba-tiba didatangi oleh sejumlah petugas Avsec, kru pesawat, dan anggota polisi berpakaian preman.
"Saya sudah duduk di dalam pesawat, siap untuk terbang. Tiba-tiba lima orang masuk, terdiri dari Avsec, kru Garuda, dan polisi berpakaian preman," tutur Iskandar. Insiden ini sempat menunda penerbangan selama kurang lebih 20 menit dan membuat para penumpang heboh.
Polda Sumut pun menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Iskandar ST. "Kami dari pihak kepolisian memohon maaf jika ada ketidaknyamanan atau ketersinggungan dari yang bersangkutan atau pihak-pihak lain," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, Kamis (16/10).
Ferry memastikan bahwa Iskandar yang diduga terlibat dalam kasus tersebut bukanlah Iskandar ST, Ketua NasDem Sumut. "Tidak (terlibat), datanya tidak cocok dan tidak sama. Jadi, yang bersangkutan tidak ada hubungannya dengan kasus yang kami tangani," tegasnya. Kasus ini masih terus bergulir dan menjadi perhatian publik.

