zonamerahnews – Aksi unjuk rasa mewarnai peringatan Hari Pangan Sedunia 2025 di depan Istana Negara. Ribuan petani dari berbagai daerah turun ke jalan menyuarakan tuntutan terkait reforma agraria yang dinilai belum berpihak pada mereka. Aksi ini menjadi puncak kekecewaan petani terhadap kebijakan pemerintah terkait lahan dan sumber daya agraria.
Massa aksi membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntutan agar pemerintah segera merealisasikan reforma agraria sejati. Mereka menilai, selama ini program reforma agraria yang berjalan belum menyentuh akar permasalahan ketimpangan penguasaan lahan. "Tanah untuk petani, bukan untuk korporasi!" teriak salah seorang orator dalam aksi tersebut.

Para petani juga menyoroti maraknya konflik agraria yang terjadi di berbagai daerah. Mereka menuding pemerintah lamban dalam menyelesaikan sengketa lahan antara petani dengan perusahaan atau pihak-pihak yang memiliki modal besar. Akibatnya, banyak petani yang kehilangan lahan garapan dan mata pencaharian.
Aksi Hari Pangan Sedunia ini diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih serius menangani masalah agraria. Petani mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan reforma agraria yang adil dan berkelanjutan. Mereka mengancam akan terus melakukan aksi serupa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Hingga berita ini diturunkan, perwakilan dari pemerintah belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi unjuk rasa tersebut. zonamerahnews.com akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru kepada pembaca.

